Jika berbicara tentang limbah medis covid-19, saat ini masyarakat menganggap limbah tersebut seperti infus sisa suntikan Atau lainnya dari fasilitas kesehatan. Namun pada saat ini, pandemi menyebabkan limbah medisĀ muncul pada bagian rumah tangga. Hal ini karena terdapatnya panduan dari pemerintah tentang pencegahan penularan covid-19 melalui isolasi Mandiri.
Dalam hal ini siapa pun yang sedang positif covid-19 tanpa gejala ataupun dengan gejala ringan, maka sebaiknya agar tetap di rumah. Selama proses isolasi mandiri, kamu juga harus menggunakan masker yang artinya juga dalam kategori limbah medis. Limbah medis yang seharusnya hanya dipakai saat berada dalam rumah sakit, kini juga harus digunakan dalam rumah.
Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Tangan, 5 Panduan Cegah Covid-19
Apakah Limbah Medis Covid-19 Sangat Berbahaya?
Limbah medis bisa menjadi ancaman karena bisa menyebabkan adanya penyakit baru sehingga terbilang berbahaya. Jika tanpa mendapatkan perhatian khusus, maka limbah medis di setiap rumah bisa menyebabkan adanya pencemaran lingkungan.
Itulah yang menjadi alasan dasar Mengapa pemerintah akhirnya membuat tindakan dengan menyediakan panduan limbah medis saat pandemi seperti ini sejak tahun lalu. Dr. Dimas Muhammad sebagai inisiator pada petisi limbah medis juga mengutarakan hal tersebut.
Misalnya adalah dalam hal contoh penggunaan limbah medis masker. Setelah kamu menggunakan masker, maka ada beberapa hal yang wajib kamu lakukan setelah melepas masker. Selain itu Mas kan juga harus kamu ganti setelah kamu gunakan selama 4 jam. Setelah melepas masker medis, kamu perlu melakukan proses disinfektan menggunakan sanitizer lalu ubah bentuknya supaya tidak dapat berguna kembali.
Cara terbaik agar tidak ada penyalahgunaan limbah dari pihak-pihak yang ingin mengambil keamanan pribadi, maka sebaiknya melakukan beberapa cara penting. Caranya terbilang muda yaitu dengan merobek, menggunting, mencopot tali dan memindahkannya pada tempat lain. Apabila tidak terdapat tempat khusus medis sebaiknya kamu bisa membuat satu tempat khusus dan kumpulkan seluruhnya menjadi satu.
Kemudian bawa limbah medis pada tempat pembuangan khusus. Apabila terdapat tempat pemisahan limbah medis pada Fasilitas Kesehatan ataupun pada limbah medis sekitar lingkungan justru akan lebih baik.
Pemisahan merupakan salah satu cara terbaik untuk menangani limbah medis covid-19. Hal ini karena membutuhkan penanganan berbeda. Jika tidak bisa kamu kisah maka bisa menyebabkan potensi terinfeksi. Artinya tidak boleh begitu saja membuang masker langsung ke dalam tong sampah begitu saja.
Masker bisa berbahaya dan harus kamu pisahkan karena limbahnya bisa menyebabkan siapapun terkena virus covid-19. Apalagi kamu juga tentu tidak tahu apakah membawa virus ataupun tidak. Terkadang kita tampak baik-baik saja dan berkunjung menemui orang terdekat namun ketika kamu melepas masker sembarangan justru menjadi potensi menulari keluarga lainnya. Inilah yang membuat Cluster keluarga pada kasus covid-19 terus menaik.
Cara Memusnahkan Limbah Medis Covid 19 Saat Isolasi Mandiri
Sampah infeksius atau sampah limbah medis covid-19 dari rumah bagi pasien isoman harus mendapatkan penanganan tepat dan aman. Sehingga limbah infeksius tersebut tidak menjadi wadah bagi penularan virus.
Menurut kepala seksi pengendalian dan pencemaran lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup atau DLH, Erwan Kurniawan ST, menyampaikan bahwa limbah medis yaitu sampah infeksius seperti masker medis bekas pakai, kapas, alat makan sekali pakai,, bungkus obat bungkus makanan, atau peralatan lain yang kamu gunakan selama isolasi Mandiri dan perawatan covid-19.
Ada beberapa tips dalam mengelola sampah medis covid-19 tersebut secara aman dan baik supaya mencegah penularan.
Salah satunya adalah menggunakan tempat sampah berlapis dengan cara menambahkan dua kantong. Ketika hendak membuang sampah, pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri dan setelahnya, buang alat pelindung diri sekali pakai serta cuci tangan.
Pada sama masker bekas pakai, cacah terlebih dahulu dan rendam menggunakan air sabun atau bisa menggunakan cairan desinfektan hingga 18 detik. Setelahnya, kamu bisa membuang sampah tersebut.
Erwan juga menyarankan supaya seluruh sampah infeksius covid-19 bisa dikumpulkan dalam gedung Diklat atau area sebagai tempat isolasi terpusat. Apabila tidak semua masyarakat bisa menuju ke tempat isolasi terpusat, bisa dengan langsung mencacah masker sehingga tidak dapat berguna kembali lalu rendam dan buang untuk mengurangi adanya pencemaran limbah.
Erwan juga menyarankan tidak perlu melakukan pembakaran atau penguburan pada sampah infeksius covid-19. Justru cara ini bisa menyebabkan pencemaran lingkungan namun hal tersebut boleh-boleh saja apabila sampah tersebut merupakan sampah organik atau domestik.
Jika pengelolaan sampah infeksius dari rumah sakit ataupun dari fasilitas kesehatan maka sudah terkendala dengan baik. Pada area rumah sakit atau fasilitas kesehatan limbah B3 medis dikumpulkan lalu disimpan dalam penyimpanan limbah B3 sesuai spesifikasi dan sudah berizin.
Ada juga pihak rumah sakit yang bekerjasama dengan pihak ketiga yang merupakan pengolah limbah dan telah mempunyai izin. Cara ini terbilang efektif untuk mengelola limbah medis dengan baik.
Tips Kebersihan Lingkungan Tempat ISOMAN
Masih terkait penanganan limbah medis covid-19 hal ini harus menjadi pembiasaan bagi seluruh masyarakat. Tidak sedikit masyarakat Indonesia mengalami covid-19 tanpa gejala atau OTG, sehingga kamu harus menjalani isolasi mandiri.
Dari kepala unit sanitasi dan lingkungan rumah sakit Universitas Indonesia, Siti Kurnia Astuti memaparkan bahwa ada beberapa jenis limbah rumah tangga yaitu anorganik, organik, ataupun limbah B3 dan limbah infeksius. Masyarakat sering membuang berbagai jenis sampah dalam satu tempat yang sama. Padahal masing-masing jenis sampah justru membutuhkan penanganan berbeda.
Untuk penanganan sampah infeksius, masker di rumah bisa kamu gunting sebelum membuang dan apabila wadah pembuangan telah penuh sebanyak 2/3 bagian dari kapasitas, tutup dan ikat plastiknya lalu tambahkan label bertuliskan limbah infeksius.
Dengan tips sederhana seperti ini, dapat mencegah adanya penularan atau juga membantu pekerjaan para petugas kebersihan ketika memilah sampah. Untuk penggunaan desinfektan pada barang-barang di rumah tidak harus selalu merek yang sama dengan desinfektan milik Rumah Sakit.
Gunakan desinfektan dengan kandungan sodium hipoklorit 5% atau hidrogen peroksida berkadar 0,5%. Untuk pembuatan cairan desinfeksi yaitu membuat perbandingan 1 banding 9. Jadi untuk satu tutup botol sodium hipoklorit kamu bisa mencampurkannya dengan 9 tutup botol air.
Untuk proses pembersihan harus dilakukan dalam 3 kategori yaitu cleaning atau proses supaya dapat menghilangkan seluruh materi organik ataupun anorganik pada permukaan barang. Kedua, desinfeksi yaitu untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme ataupun dekontaminasi dan terakhir yaitu dekontaminasi yang disebut sebagai proses dalam menghilangkan organisme hingga ke spora.
Kamu bisa melakukan tiga kategori pembersihan rumah selama isolasi Mandiri dengan cara tersebut. Lakukan pembersihan rumah selama isolasi Mandiri secara rutin pada berbagai permukaan yang sering kamu sentuh termasuk gagang pintu. Melakukan pembersihan dari area lebih tinggi baru ke area lebih rendah dan pilih area yang lebih bersih kemudian beralih ke area paling kotor.