bisnis minyak jelantah

Bisnis Minyak Jelantah – 5 Cara Memulai dan Prospeknya

Sebelum menjalankan bisnis minyak jelantah, kamu wajib mengetahui dulu bagaimana cara memulai bisnis tersebut dan apa saja yang harus dipersiapkan.

Minyak jelantah merupakan minyak yang sudah digunakan lebih dari 2 kali penggorengan. Minyak tersebut termasuk limbah yang akan merusak lingkungan serta dapat merugikan kesehatan.

Biasanya, limbah minyak jelantah dapat ditemukan di dalam industri produksi makanan, misalnya di rumah makan, di restoran, atau skala rumah tangga.

Bagaimana Cara Memulai Bisnis Minyak Jelantah?

tips bisnis minyak jelantah

Jika kamu ingin mencoba bisnis minyak jelantah, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Identifikasi kebutuhan minyak jelantah

Untuk memulai bisnis ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah riset tentang kebutuhan limbah minyak jelantah. Sehingga kamu dapat mengetahui kebutuhan penggunaan limbah tersebut.

Kamu harus mampu melakukan analisa kebutuhan di dalam negeri. Contohnya dengan mempelajari apabila terjadi adanya BBM di beberapa lokasi yang langka. Sehingga penggunaan minyak jelantah dapat memenuhi kebutuhan biodiesel. Sehingga limbah tersebut akan menjadi peluang dalam memulai bisnis.

Kamu juga harus memiliki wawasan terkait kebutuhan penggunaan minyak jelantah di luar negeri karena harga ekspor yang lebih tinggi. Ada beberapa negara di Eropa maupun Asia yang membutuhkan penggunaan limbah minyak jelantah. Mulai dari Korea, Singapura, Belanda, Cina dan Malaysia sangat membutuhkan limbah tersebut untuk kebutuhan industri.

2. Membangun koneksi bisnis

Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan adalah membangun koneksi bisnis. Langkah ini sangat penting agar kamu dapat memperoleh informasi dan juga membangun jaringan bisnis dengan lebih banyak orang.

Misalnya, kamu bisa berpartisipasi dan menjadi anggota organisasi himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI). Dengan bergabung dalam organisasi tersebut, kamu bisa membangun relasi dan tujuan yang sama.

3. Ajak masyarakat sekitar

Ketika memulai bisnis limbah ini, kamu harus mengajak masyarakat akan bisnis terus berjalan.

Masyarakat nantinya akan menjadi pemasok limbah. Selanjutnya kamu akan membantu dalam proses pengumpulan minyak dengan cara memberikan imbalan, misalnya dengan membeli minyak yang mereka kumpulkan.

Hal ini akan memberikan banyak keuntungan bagi pemilik bisnis maupun masyarakat yang tidak menggunakan minyak.

4. Melakukan Inovasi

Inovasi merupakan salah satu aspek penting untuk berbisnis. Hal tersebut dapat kamu lakukan ketika memulai bisnis minyak jelantah, seperti ketika ingin mengumpulkan usaha maupun saat melakukan penjulan.

Contohnya, ketika mengumpulkan minyak, kamu bisa menggunakan sistem bak sampah. Sediakan bak sampah di tiap RT dan RW. 

Pembuatan bak untuk menampung minyak jelantah juga dapat didukung dengan cara yang inovatif seperti membuat program bank minyak jelantah setiap RT atau RW dengan adanya fasilitas jerigen dan juga cek poin. Selanjutnya sistem ini dapat diintegrasikan satu kota.

Jika kamu berhasil mencapai target, maka inovasi tersebut sudah efefktif dan berhasil dalam memudahkan masyarakat. Bahkan, juga memberikan keuntungan kamu, karena lebih cepat dalam memperoleh limbah.

5. Ketahui tantangan bisnis

Untuk membuat program minyak jelantah, kamu perlu mempersiapkan biaya yang tidak murah. Kamu bisa memanfaatkan program CSR dengan mengajak perusahaan besar untuk memulai kerja sama dalam pembuatan bank minyak jelantah.

Tantangan lainnya dalam memulai bisnis ini adalah terkait teknis biodiesel. Karakteristik bawaan yang dimiliki oleh minyak jelantah tidak mudah dalam memenuhi tuntutan kualitas biodiesel yang tinggi dalam pembuatan B30.

Sedangkan tantangan pada bidang bisnis, minyak jelantah merupakan bahan baku yang tidak terpusat. Sehingga dalam membuat pengolahan biodiesel untuk kapasitas harus membutuhkan usaha lebih keras untuk memperoleh level keekonomian terbaik.

Bagaimana Prospek Bisnis Minyak Jelantah?

prospek jual beli minyak jelantah

Minyak jelantah memang masih dapat digunakan kembali. Akan tetapi untuk penggunaannya, kamu harus melakukan penyaringan terlebih dahulu menggunakan kain katun tipis atau saringan kopi.

Hal ini penting supaya tidak ada sisa makanan yang tertinggal pada minyak goreng jelantah yang ingin digunakan. Minyak jelantah juga tidak boleh kamu gunakan untuk lebih dari dua kali penggorengan.

Minyak jelantah memiliki kandungan kimia yaitu karsinogenik, sebagai senyawa yang dapat menyebabkan kanker. Zat ini muncul karena proses penggorengan secara terus-menerus.

Untuk mengetahui kelayakan pada penggunaan minyak goreng jelantah, pastikan untuk memeriksa dengan cara mencium baunya. Jika bau minyak jelantah tersebut tidak sedap, harus menggunakan minyak goreng yang baru dan menyisihkan minyak jelantah tersebut di tempat lain.

Selain itu, kamu juga dapat mencari tahu kualitas minyak jelantah dari warnanya. Minyak jelantah yang sudah tampak gelap dan pekat, tandanya sudah tidak layak untuk digunakan kembali.

Limbah minyak jelantah masih mempunyai nilai guna. Walaupun termasuk dalam kategori limbah, kamu bisa menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.

Peluang bisnis minyak jelantah terbuka lebar karena limbah tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, kecuali memasak. Misalnya, limbah minyak jelantah dapat digunakan saat ingin menghilangkan noda cat pada kulit. Atau, juga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Dalam bidang industri, limbah minyak jalan tah merupakan bisnis yang menjanjikan. Apalagi nilai pasar minyak jelantah terbilang masih tinggi. Jika didaur ulang, maka minyak jelantah dapat dirubah menjadi produk turunan atau disebut Biodiesel.

Apa gunanya biodiesel? Produk turunan ini dapat bermanfaat karena menjadi pengganti minyak solar dalam mesin diesel untuk alat transportasi dan kebutuhan industri.

Bahkan Indonesia juga termasuk sebagai salah satu negara yang paling konsisten melakukan ekspor untuk limbah minyak jelantah. Indonesia berhasil melakukan ekspor minyak jelantah hingga 184.090 kiloliter yang mencapai harga US$ 90,23 juta di tahun 2019.

Bisnis minyak jelantah juga sudah menyebar di berbagai kota. Pelaksanaan bisnis tersebut menerapkan konsep ekonomi kreatif di bidang daur ulang minyak.

Apa Keuntungan Bisnis Minyak Jelantah?

Menurut studi awal dari TNP2K dan juga Traction Energy Asia, penggunaan minyak goreng sawit nasional di tahun 2019 sudah mencapai 16,2 juta kilo liter. Rata-rata produksi minyak jelantah mencapai 40-60%.

Sedangkan di Indonesia, minyak jelantah terkumpul hingga 3 juta kiloliter atau sekitar 18,5% total produksi minyak goreng sawit nasional. Sehingga, hanya sedikit saja minyak jelantah yang dapat dimanfaatkan untuk biodiesel.

Penggunaan ulang minyak jelantah sebagai biodiesel belum disadari oleh masyarakat luas. Faktanya, masih banyak warga yang sering membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan. Misalnya dengan dibuang di aliran sungai, sehingga dapat mencemari lingkungan.

Ketika minyak jelantah mengalami proses penguraian menjadi senyawa lain, maka akan membuat warna air berubah kecoklatan atau hitam. Kondisi inilah yang membuat air sungai jadi tercemar.

Itulah mengapa, sangat penting untuk memanfaatkan minyak jelantah, apalagi untuk memulai bisnis. Kamu akan memperoleh keuntungan yang menjanjikan, sekaligus memberi solusi terbaik agar tidak ada pencemaran lingkungan karena limbah minyak jelantah.

Penutup

Itulah penjelasan tentang bagaimana cara memulai bisnis minyak jelantah dan apa saja tantangan yang harus kamu selesaikan dalam membangun bisnis tersebut. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan minyak goreng yang dipanaskan berulang-ulang sangat penting terkait kesehatan bersama. Penggunaan minyak jelantah yang dijernihkan lalu digunakan kembali juga berpotensi menimbulkan penyakit serius seperti jantung, stroke dan ginjal.

5/5 - (1 vote)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *