Pengolahan Limbah Tekstil, 4 Langkah Penting Harus Kamu Tahu

Pengolahan Limbah Tekstil, 4 Langkah Penting Harus Kamu Tahu

Pengolahan limbah tekstil sangat penting dalam sebuah industri, karena limbah sendiri yaitu sisa yang tidak bernilai dalam kegiatan produksi. Industri tekstil bahkan menjadi salah satu penyebab mengapa ada begitu banyak timbunan sampah sangat tinggi di Indonesia.

Sudah selayaknya tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat juga wajib turun tangan. Terkait mengatasi limbah industri tekstil atau pakaian agar tidak mencemari lingkungan. Atau, agar aman ketika dibuang begitu saja ke bagian badan air.

Tentang Limbah Industri Pakaian Dan Tekstil

pengolahan- imbah tekstil

Jika kamu ingin tahu lebih jauh tentang Apa itu limbah industri tekstil maka merupakan limbah sebuah industri pada bidang garmen untuk pengolahan kapas maupun serat sintetis supaya menjadi kain. Kemudian proses tersebut akan berjalan pada bagian proses seleksi sumber daya maupun bahan dasar, tahap pemintalan kapas, hingga tahap pewarnaan pada garmen. Proses masih berlanjut sampai produk selesai kemas dan siap dikirim pada konsumen. Umumnya, industri tekstil pasti menghasilkan limbah dengan sebuah siklus produk yaitu:

  1. Tahap pembuatan
  2. Tahap pemakaian
  3. Dan tahap pembuangan

Gabungan air limbah pada pabrik tekstil Indonesia mempunyai padatan tersuspensi sebesar 750 mg per liter, perbandingan COD: BOD berkisar 1,5:1 hingga 3:1.

Dalam kegiatan industri tekstil plastik terdapat limbah maupun emisi sebagai non produk output. Terdapat unit finishing pewarnaan yang wajib memperoleh perhatian besar karena berpotensi paling tinggi untuk menghasilkan limbah dan menyebabkan pencemaran air karena menghasilkan kandungan amonia tinggi.

Pihak industri juga harus melakukan upaya dalam mengelola lingkungan dengan cara pengolahan limbah tekstil seperti menyediakan instalasi untuk pengolahan limbah dan menganggarkan biaya operasional untuk memenuhi baku mutu pada buangan.

Bolehkah Membuang Limbah Tekstil Langsung ke Sungai?

Jika membuang air limbah langsung ke lingkungan maka bisa menyebabkan pencemaran. Termasuk polusi pada beberapa sumber air bersih mulai dari sungai, Danau, subur, hingga sumber mata air lainnya. Limbah cair tidak hanya mampu mencemari lingkungan karena pencemaran fisik tetapi juga pencemaran kimia maupun pencemaran biologis serta pencemaran radioaktif.

Limbah tekstil juga limbah cair dominan dari kegiatan hasil industri tekstil. Pengolahan limbah tekstil sangat penting karena adanya proses pewarnaan. Proses ini tidak hanya menggunakan bahan kimia tetapi juga menggunakan air untuk media pelarut. Limbah industri tekstil juga masuk dalam kategori limbah cair karena terdapat senyawa kimia sintetis pada saat melakukan Proses pewarnaan. Senyawa kimia sintetis yaitu zat yang mempunyai kekuatan dapat mencemari lingkungan sangat tinggi. Apalagi zat tekstil adalah zat warna yang bisa diserap serat tekstil sehingga bisa dihilangkan warnanya.

Seperti Apa Contoh Limbah Industri Tekstil?

Contoh Limbah Industri Tekstil

Limbah industri tekstil berupa limbah cairan, limbah padat, dan juga limbah gas.

a. Limbah Padat

Limbah padat merupakan hasil dari industri tekstil seperti aksesoris pakaian dan kain. Apabila kain tidak sesuai dengan standar kualitas yang tersisa dalam produksi, maka termasuk limbah. Contoh aksesoris yang bisa menjadi limbah industri tekstil yaitu nikel pada gesper, logam resleting, kancing pakaian, kromium aksesori kulit, perekat neoprene, karet spons, dan karet pakaian.

b. Limbah Cair

Limbah cair merupakan hasil industri pakaian dan tekstil yaitu zat warna maupun cairan pewarna sebagai pelarut dalam proses finishing atau Proses pewarnaan kain dengan beberapa kandungan zat kimia.

C. Limbah Gas

Ada juga limbah berupa gas, biasanya dari hasil mesin. Uap mesin merupakan hasil pada proses industri tekstil. Residu gas dalam mesin tersebut yang ada pada insinerator akan menghasilkan gas yang bersifat limbah B3.

Macam-Macam Karakteristik Limbah Industri Tekstil

Untuk pengolahan limbah tekstil sekalipun pasti harus ada karakterisasi. Karena ketika kamu bisa mengenal berbagai macam sifat ataupun karakter pada limbah, maka kamu bisa melakukan pengolahan yang efisien dan tepat. Dalam limbah tekstil terdapat beberapa polutan utama dengan sifat berikut:

1. Nilai padatan tersuspensi tinggi

2. Limbah berwarna

3. PH 8-10, tidak netral

4. Kandungan grease dan oil tinggi

5. BOD tinggi

6. Mempunyai kandungan logam berat maupun materi berbahaya atau limbah B3

Bagaimana Pengolahan Limbah Tekstil Yang Benar

Bagaimana Pengolahan Limbah Tekstil Yang Benar

Dalam manajemen pengelolaan limbah tekstil atau pakaian, maka terdapat konsep pengurangan, penggunaan, pemulihan, substitusi maupun daur ulang. Konsep ini merupakan sebuah pendekatan terbaik supaya bisa memprioritaskan tindakan pencegahan untuk meningkatkan produksi limbah tekstil sekaligus menciptakan konsep tekstil ramah lingkungan.

Contoh tekstil ramah lingkungan yaitu berbagai macam produk tekstil yang bisa diproduksi kemudian digunakan ataupun dibuang sehingga tidak merusak keseimbangan ekologi atau justru merugikan kesehatan manusia.

Tekstil ramah lingkungan termasuk berbagai macam produk dengan bahan maupun metode tidak membahayakan manusia maupun alam pada produksi serat tekstil sampai pembuatan barang jadi serta yang dapat kamu buang tanpa adanya masalah kesehatan atau kerusakan alam.

Sebaliknya, apabila limbah ini tidak memperoleh pengelolaan secara benar, maka pengolahan limbah tekstil adalah hal wajib untuk dilakukan menggunakan berbagai macam tahap. Berikut adalah tahap pengolahan limbah tekstil atau pakaian:

1. Pre-treatment

Dalam proses ini, pengolahan limbah tekstil sifatnya adalah pengolahan fisik. Tujuan dalam pengolahan tersebut yaitu untuk memisahkan berbagai macam partikel yang sifatnya granular atau cukup besar.

2. Primary treatment

Pada tahap ini, pengolahan adalah proses pembuangan berbagai macam zat pengembang maupun mengendap dalam limbah tekstil termasuk padatan tersuspensi juga bahan organik. Dalam kegiatan primary treatment ini, maka dapat menggunakan pemanfaatan teknologi seperti teknologi screening, equalization, maupun neutralization.

3. Secondary treatment

Proses berikutnya yaitu untuk pengolahan limbah tekstil atau pakaian dengan tahap proses eliminasi untuk membuang berbagai macam bahan organik biodegradable maupun padatan tersuspensi memanfaatkan teknologi. Contoh teknologi yang akan kamu gunakan dalam proses ini yaitu trickling filter, activated sludge, oxidation ditch, aerated lagoon, dan lainnya.

4. Tertiary treatment

Tahap pengolahan limbah tekstil ini menggunakan berbagai penghilangan pada sisa padatan tersuspensi atau pada padatan terlarut. Untuk melakukan proses tertiary treatment, terdapat teknologi yang harus kamu gunakan seperti teknologi membran, teknologi prinsip adsorpsi, pertukaran ion, dan lainnya.

Pengolahan limbah tekstil tidak lepas dari kegiatan untuk mencegah agar limbah pada proses pengkanjian, penghilangan kanji, pengelantangan, pemasakan, hingga proses penyempurnaan dapat berkurang dan tidak mencemari lingkungan. Industri tekstil akan menghasilkan limbah limbah yang nantinya dapat kamu alirkan pada berbagai macam kolam penampungan untuk akhirnya bisa dibuang ke sungai.

Bahkan, industri tekstil harus mampu memenuhi standar baku mutu air limbah karena sudah diatur sesuai peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada tahun 2014 nomor 5 Berkaitan dengan baku mutu air limbah. Seluruh limbah yang mengalir pada berbagai macam kolam penampungan tersebut bertujuan untuk memastikan agar kualitas air jauh lebih baik sehingga tetap aman ketika air kemudian dibuang ke arah perairan.

Itulah informasi lengkap tentang apa itu limbah tekstil dan seperti apa pengolahan limbah tekstil yang sesuai dengan peraturan agar bisa memenuhi kebijakan baku mutu air limbah sebelum membuang limbah pada industri tekstil ke badan air.

Ratting post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *