7 Cara Mengelola Limbah Domestik Rumah Tangga

Limbah Domestik Rumah

Tchobanoglous, Suhartono pada tahun 2009 menyebutkan bahwa limbah domestik rumah tangga atau limbah greas merupakan sampah dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, bukan tinja dan bukan sampah spesifik.

Jika limbah domestik terus meningkat, atau jika masyarakat belum mempunyai kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya, maka justru bisa menyebabkan berbagai masalah yang merugikan kehidupan manusia itu sendiri.

Sampah dihasilkan dari kebutuhan sehari-hari. Ketika kita memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka selalu ada sisa berupa sampah karena tidak dapat digunakan. Dalam hal ini, membiarkan sampah tanpa adanya pengelolaan yang tepat justru merupakan tantangan utama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Masalah lingkungan tidak hanya masalah pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Cara yang dapat kamu lakukan yaitu dengan mengolah limbah tersebut agar bisa bermanfaat.

Bagaimana Mengelola Limbah Domestik Rumah Tangga Yang Benar

Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan ketika ingin mengelola limbah domestik rumah tangga, sebagaimana berikut:

1. Pisahkan Sampah

Kamu bisa mempersiapkan tempat sampah organik dan anorganik supaya tidak tercampur. Selain itu, kamu juga bisa mempersiapkan wadah khusus untuk menampung sampah kering supaya dapat kamu olah kembali.

Kebanyakan tempat umum memberlakukan kategori sampah dengan menyediakan tempat sampah beda warna. Hal ini berguna untuk memudahkan masyarakat agar belajar membedakan jenis sampah.

2. Pemanfaatan Sampah Organik

Jika kamu sudah memisahkan jenis-jenis sampah, maka kamu bisa meletakkan sampah organik dan menggunakannya kembali untuk hal berguna. Misalnya, mengolahnya menjadi pupuk kompos. Sehingga, sangat membantu menyuburkan tanaman hias pada pekarangan rumah.

Atau, kamu juga bisa menggunakan limbah sisa sayuran untuk pakan ternak atau menyumbangkan pada industri yang rela menampung sampah organik untuk pengolahan lebih profesional.

3. Sampah Anorganik

Anorganik kering merupakan jenis sampah yang dapat kamu olah kembali supaya bisa bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, kamu mungkin menemukan botol bekas yang dapat kamu gunakan untuk kerajinan.

Contoh, botol bekas untuk pot tanaman, alat tulis, maupun tempat lainnya. Kamu juga bisa mengumpulkan seluruh sampah anorganik tersebut untuk kamu serahkan pada bank sampah.

4. Ganti Alas Sampah

Umumnya, semua orang melapisi tempat sampah menggunakan plastik. Tujuannya adalah supaya lebih mudah ketika kamu ingin membuangnya. Akan tetapi, tidak semua orang sadar bahwa sampah plastik tersebut ikut terbuang, kemudian menumpuk menjadi banyak dan alam tidak dapat menguraikannya secara alami. Jadi, tindakan yang tepat untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi adalah dengan ganti alas sampah menggunakan kardus maupun koran.

5. Kurangi Sampah Plastik

Cara mengelolah limbah domestik rumah tangga berikutnya adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Ini merupakan tindakan lebih bijak, dengan melakukan gerakan diet kantong plastik. Akhir-akhir ini, masyarakat mulai menyuarakannya sehingga memilih membawa tas belanjaan sendiri untuk ke mini market atau sejenisnya.

Ini merupakan langkah nyata untuk menyatakan rasa peduli terhadap lingkungan. Pemerintah pada beberapa daerah di Indonesia juga telahh membuat kebijakan agar harga plastik merupakan harga terpisah ketika berbelanja. Tujuannya adalah supaya mampu menggerakkan masyarakat dalam menggunakan goodie bag.

Selain itu, ketika kamu juga ingin bepergian, maka sebaiknya bawalah kotak bekal sendiri, bukan menggunakan plastik yang justru meningkatkan jumlah pemakaiannya. Padahal termasuk limbah domestik rumah tangga yang tidak dapat teruraikan secara cepat.

6. Limbah Domestik Rumah Tangga – Minyak Goreng

Jika kamu sudah selesai memasak, maka seringkali terdapat sisa minyak goreng atau minyak jelantah yang tidak kamu gunakan kembali. Sebaiknya, minyak jenis ini tidak kamu buang ke saluran pembuangan dapur maupun wastafel. Hal ini bisa menciptakan masalah baru seperti menyumbat pipa dan membuat lingkungan tercemar.

Untuk itu, sikapi limbah sisa minyak jelantah secara bijak. Maksudnya dengan menyimpan minyak tersebut dalam wadah khusus. Kemudian dinginkan supaya kamu bisa menyumbangkannya pada instansi pengolahan minyak. Tahukah kamu bahwa limbah minyak goreng ini bisa berubah menjadi biodiese, bahan bakar non toksik serta dapat terurai? Fungsinya sangat penting yaitu membantu menjaga lingkungan dan merupakan bahan bakar penggerak mesin mobil.

7. Kelola Sampah Berbahaya

Sampah ternyata ada yang berbahaya loh. Limbah rumah tangga jenis sampah dengan kandungan bahan kimia, termasuk baterai, tempat tinta, dan sisa botol merupakan beberapa contoh sampah berbahaya. Sebaiknya, kelola jenis sampah seperti ini secara bijak yaitu dengan tidak membuangnya pada tempat sampah biasa.

Selain itu, sebaiknya kamu tidak membuang jenis-jenis sampah tersebut secara sembarangan. Akibatnya bisa membuat lingkungan tercemar. Salah satu solusi terbaik adalah pisahkan, dan serahkan pada pusat daur ulang sampah. Pada tempat tersebutlah, maka akan ada tenaga profesional yang akan mengelola sampah secara tepat.

Selanjutnya, sampah bekas barang-barang elektronik dapat kamu serahkan pada toko maupun perusahaan yang memproduksinya. Lalu, biasanya sampah seperti ini akan dimanfaatkan dengan cara daur ulang supaya lebih bermanfaat.

Jika ingin membangun lingkungan sehat, sebaiknya masyarakat bersama-sama bertindak bijak. Caranya dengan mengurangi limbah domestik rumah tangga melalui tindakan tepat. Termasuk mengolah, memanfaatkannya kembali serta mengelolanya.

Hal ini memang terdengar sepele, namun ternyata justru sangat bermanfaat bagi anak-cucu di masa mendatang. Lingkungan bersih merupakan hal terbaik, karena bisa mempengaruhi kesehatan diri sendiri dan banyak orang.

Apabila kamu kesulitan untuk mengatasi pengolahan limbah domestik, langsung saja hubungi saja sedot limbah dari CV Damai Jaya. Juga, untuk kamu yang mengalami masalah saluran mampet juga bisa menghubungi sekarang juga.

Mengelola Limbah Domestik Rumah Tangga Sekarang Juga!

mengolah limbah domestik

Pernahkah kamu penasaran tentang berapa jumlah sampah yang kamu hasilkan setiap harinya? Pernahkah kamu membayangkan berapa sampah yang terkumpul dari satu area kompleks rumah kamu? Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, produksi sampah nasional sampai saat ini setiap harinya mencapai 175.000 ton.

Artinya, rata-rata satu orang penduduk Indonesia sudah menyumbang sampah hingga 0,7 kg setiap hari. Jika dihitung dalam setahun, satu orang penduduk Indonesia mampu menghasilkan sampah hingga 64 juta ton!

Apalagi, Survey Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup atau IPKLH, menurut Badan Pusat Statistik, dari data tahun 2017 menunjukkan hanya 18,6% rumah tangga yang peduli terhadap sampah ketika belanja. Contohnya, dengan membawa tas atau wadah belanja sendiri. Dengan demikian, terdapat 81,4% rumah tangga justru menimbun dan terus menghasilkan sampah per harinya.

Itulah mengapa, jika melihat data dari KLHK, sumber limbah domestik rumah tangga merupakan sampah yang terbanyak dalama produksi sampah nasional, mencapai hingga 48%. Mengapa bisa sebanyak ini? Tingkat kesadaran masyarat Indonesia terkait sampah rumah tangga masih sangat rendah.

Hal ini bisa terjadi karena kurangnya edukasi tentang bagaimana cara pengelolaan limbah domestik rumah tangga. Hal ini karena sampai saat ini, masyarakat masih cenderung menggunakan cara membakar sampah. Cara ini padahal merupakan cara berbahaya karena pembakaran sampah meningkatkan hasil bahan kimia yang memuai ke udara.

Inilah kasus yang dapat meningkatkan polusi. Apalagi dengan adanya pembakaran tersebut maka akan menghasilkan zat karbon monoksida juga formaldehida atau formalin. Dua zat kimia tersebut merupakan pemicu dalam penyakit pernapasan.

Sekarang, kamu sudah tahu banyak hal tentang cara mengatasi limbah domestik rumah tangga dan seperti apa pengelolaan sampah yang tepat. Jangan lupa untuk memberikan edukasi kepada keluarga dan orang-orang yang kamu sayang agar sama-sama menjaga lingkungan dari pencemaran limbah.

Ratting post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *