Limbah B3 adalah salah satu contoh sampah yaitu materi sisa yang tidak akan kamu gunakan lagi setelah sebuah proses. Manusia mendefinisikan sampah sesuai derajat keterpakaian.
Dalam proses alam, tentu saja sampah itu nggak ada. Namun, semua adalah produk-produk hasil setelah serta selama proses alam berlangsung.
Nah, ngomongin tentang limbah nih, limbah merupakan bahan sisa dari sebuah kegiatan atau proses produksi yang sudah kelar. Contohnya, pada skala industri, rumah tangga, pertambangan, dan semuanya pasti menghasilkan limbah.
Ada banyak bentuk limbah, seperti berupa debu, gas, padat, atau cair. Salah satu hal penting yang wajib kamu pelajari adalah jenis limbah bersifat beracun serta berbahaya, atau populer dengan sebutan jenis limbah B3.
Limbah apapun, kalau berbahaya dan beracun dalam hal konsentrasi atau sifat, langsung atau nggak langsung, dan bisa merusak serta mencemarkan lingkungan hidup bahkan membuat kesehatan manusia terganggu, maka itu sudah masuk kategori B3.
Beberapa contoh sampah B3 adalah berikut:
- Sisa kemasan
- Bahan baku berbahaya yang nggak kepakai lagi dan beracun tapi kemasan rusak
- Tumpahan
- Sisa proses
- Oli bekas kapal
Semua sampah B3 pasti butuh penanganan khusus. Sementara itu, karakter dari sampah B3 adalah berikut:
- Mudah meledak
- Reaktif
- Beracun
- Mudah terbakar
- Menyebabkan infeksi
- Korosif
- Beracun
Biar lebih mudah memahami semua hal tentang limbah B3, kamu bisa menyimak informasi lengkapnya berikut ini.
Deskripsi Umum Limbah B3
Limbah B3 merupakan singkatan dari limbah bahan beracun dan berbahaya.
Jadi, kamu dapat mengartikan limbah ini sebagai buangan atau limbah dengan sifat dan konsentrasi mengandung zat beracun serta berbahaya, sehingga dapat merusak lingkungan.
Ada banyak contoh limbah tersebut yang dapat kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Deterjen pakaian, pemutih pakaian, bekas pengharum ruangan, pembersih kaca, pembersih kamar mandi, pembersih lantai, pengkilat kayu, lem perekat, batu baterai, pembersih oven, hair spray, pestisida, dan lainnya.
Jika berbicara tentang sumber limbah ini, kamu bisa membedakan dalam tiga jenis sebagaimana berikut:
1. Limbah B3 tidak spesifik. Limbah jenis ini tidak dari proses utama, tapi dari kegiatan seperti perawatan alat, pelarutan kerak, pencucian, inhibitor korosi, pengemasan, atau lainnya.
2. Sampah B3 dari sumber spesifik, karena melibatkan kegiatan utama dari proses industri tertentu.
3. B3 dari sumber lain yang nggak kamu duga, seperti tumpahan oli, produk yang tidak berguna karena tidak tidak sesuai spesifikasi.
Sifat Serta Klasifikasi Sampah B3
Limbah yang memiliki bahan beracun dan berbahaya, jika memiliki sifat tertentu, seperti mudah teroksidasi, mudah meledak, mudah menyala, serta beracun, maka termasuk sampah B3. Berikut adalah penjelasan secara lebih terperinci.
Limbah mudah meledak berarti limbah jika pada suhu atau tekanan tertentu dapat meledak. Hal ini karena limbah menghasilkan gas pada tekanan atau suhu tinggi akibat reaksi fisika serta kimia sederhana.
Limbah tersebut juga sangat berbahaya ketika penanganan, pengangkutan, atau sampai pembuangan karena dapat terjadi ledakan besar jika tidak sesuai prosedur.
Contoh Limbah B3 dengan sifat yang mudah meledak adalah limbah laboratorium atau bahan eksplosif termasuk asam prikat.
Lembah Pengoksidasi
Limbah ini adalah limbah yang mampu melepaskan panas akibat teeroksidasi. Sehingga, dapat menciptaka api ketika bereaksi dengan berbagai bahan lain.
Jika tidak melakukan penanganan serius pada limbah jenis ini, maka dapat menyebabkan masalah seperti kebakaran suatu ekosistem. Contohnya adalah sampah B3 dengan sifat oxidizing yaitu kaporit.
Limbah B3 Mudah Menyala
Flammable atau mudah menyala adalah limbah dengan sifat mudah sekali terbakar karena kontak nyala api, udara, air, atau lainnya. Walaupun sudah dalam suhu atau tekanan sesuai standar. Salah satu contoh sampah B3 yang mudah menyala adalah pelarut benzene, pelarut aseton, atau pelarut toluene dari industri tinta, laboratorium kimia, pembersihan logam, serta cat.
Beracun
Dalam Bahasa Inggris juga populer dengan istilah moderately toxic. Limbah ini mengandung zat beracun bagi hewan, manusia, sehingga dapat menyebabkan sakit, keracunan, atau juga kematian.
Semua dapat terjadi karena kontak pernafasan, mulut, atau kulit. Contoh sampah B3 beracun adalah sisa pestisida yang sudah petani buang. Pestisida masuk dalam limbah pertanian.
Berbahaya
Limbah padat, limbah cair, atau bahkan limbah dalam bentuk gas dapat berbahaya jika menyebabkann gangguan kesehatan hingga pada tingkat tertentu. Kesehatan jadi terganggu karena adanya kontak inhalasi (terhirup) serta oral.
Limbah B3 Irritant
Irritant berarti limbah tersebut dapat menyebabka iritasi. Iritasi adalah sensitasi kulit, sehingga menimbulkan peradangan, pusing, iritasi pada pernafasan, dan bahkan mengantuk ketika kamu menghirup limbah tersebut.
Misalnya, pada industri karet, kamu nggak bakalan asing dengan asam formiat. Nah, asam formiat tersebut masuk dalam kategori limbah irritant.
Berbahaya Untuk Lingkungan
Karakteristik limbah jenis B3 dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem atau lingkungan. Kasus pada limbah CFC atau singkatan dari Chloroflourocarbon pada mesin pendingin.
Karsinogenik, Mutagenik, Teratogenik
Apa itu limbah karsinogenik? Limbah tersebut ternyata dapat memicu munculnya sel kanker. Sedangkan mutagenic adalah limbah yang akan merusak kromosom. Sementara itu, limbah teratogenik merupakan limbah yang akan mempengaruhi pembentukan embrio.
Nah, bisa kamu bayangkan bagaimana bahayanya limbah jika sampai tidak kamu olah dengan baik?
Contoh Limbah B3 Rumah Tangga dan Penanganannya
Dalam kehidupan rumah tangga, memilah sampah antara organik dan anorganik mungkin sudah bisa kamu lakukan karena hal tersebut sudah biasa. Tapi, bisakah mulai dari sekarang terbiasa memisahkan sampah B3?
Dengan tindakan sederhana ini, akan membantu masyarakat mengetahui dan sadar lingkungan. Sehingga, juga akan berguna untuk merubah kebiasaan hidup. Berikut adalah berbagai contoh sampah B3 lengkap dengan cara mengelolanya, terutama dalam sampah rumah tangga.
Baterai Bekas
Baterai menjadi sumber energi bagi begitu banyak barang-barang dalam rumah. Nyaris semua barang membutuhkan baterai, mulai dari remote control, jam meja, jam dinding, mainan anak, dan lainnya.
Ketika kehabisan daya, maka kamu pasti akan langsung mengganti baterai dengan yang baru. Biasanya, kebanyakan orang akan membuang baterai yang sudah tidak terpakai begitu saja pada tempat sampah.
Padahal, baterai adalah salah satu contoh limbah B3. Dalam baterai, terdapat kandungan logam berat seperti nikel, merkuri, cadmium, timbal, serta lithium.
Itulah mengapa, kamu harus melakukan pembuangan baterai dengan langkah berikut:
- Kumpulkan sampah baterai pada tempat terpisah, dan tambahkan selotip bening pada bagian masing-masing ujung.
- Simpan dalam wadah yang tidak kondusif
- Buang pada fasilitas pengolahan sampah B3. Atau, kamu juga dapat menghubungi pemerintah setempat agar menemukan lokasi fasilitas tersebut.
Kaleng Aerosol
Ada banyak contoh sampah B3 dalam bentuk kaleng aerosol seperti: pewangi ruangan, obat nyamuk, hairspray, atau lainnya.
Kebanyakan wanita pasti menggunakan hairspray untuk memastikan agar rambut tetap rapi dalam kurun waktu lama. Padahal, hairspray juga memiliki kandungan bahan kimia yang berbahaya, seperti polyvinylpyrrolidone.
Fungsi bahan tersebut adalah untuk mengeraskan rambut. Selain itu, polymer yang populer dengan polydimethylsiloxane juga berguna pada hairspray sebagai bahan kimia agar rambut dapat terangkat cukup lama.
Bahan berbahaya lainnya yaitu pytocalcious yang berfungsi menambah jumlah mineral pada akar rambut supaya rambut tetap kaku.
Limbah B3 Pestisida
Pestisida adalah pembasmi hama, seringnya para petani sangat membutuhkan produk ini. Pada pestisida, terdapat kandungan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya. Terdapat hingga 21 unsur dalam pestisida seperti oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen, klorin, fosfor, ferum, merkuri, cuprum, zinc, serta arsenic.
Seluruh bahan tersebut dapat menyebabkan pencemaran udara apalagi jika kamu menyemprotkan cairan tersebut pada tanaman dan kemudian terbawa angin.
Produk kaleng aerosol juga memiliki propellant, yang mana jika terkena panas dapat melukai siapapun. Jadi, jangan sampai kamu mencampurkan sampah umum dengan kaleng aerosol.
Indonesia masih memiliki tugas besar untuk memperhatikan hal yang satu ini. Karena memang pada Tempat Pembuangan Umum, masih sering mengolah sampah dengan cara pembakaran. Tentu saja ini bisa membawa resiko besar, seperti meledak.
Termometer Merkuri
Contoh limbah B3 lainnya adalah thermometer merkuri yang mengandung 500 mg merkuri. Bahan ini sangat berbahaya untuk kesehatan manusia, sehingga harus ekstra hati-hati ketika ingin membuangnya.
Dampak merkuri bagi manusia sangat besar yaitu menyebabkan syaraf rusak. Sehingga, benar-benar harus jauh dari jangkauan anak-anak dan bayi.
Jika kamu ingin membuang termometer merkuri, pastikan untuk memberikan langsung ke pusat pengelolaan limbah berbahaya.
Limbah B3 Wadah Kosmetik Kosong
Ketika ingin membuang kosmetik bekas karena sudah habis atau karena kadaluarsa, pastikan untuk tidak membuangnya pada tempat sampah biasa, bercampur dengan sampah lain ya Beb!
Mengapa hal ini penting?
Banyak masyarakat yang belum tahu bahwa jika bahan-bahan kimia dalam kosmetik ini sangat bahaya. Sehingga, jika terkena air, maka dapat mencemari sumber air bersih dalam tanah. Itulah mengapa, sangat penting untuk memisahkan serta membawa wadah kosmetik kosong pada tempat daur ulang walaupun sudah tidak ada isinya.
Cara bijak lainnya adalah dengan mendukung produk kosmetik yang memberikan program daur ulang. Sehingga, kamu nggak perlu bingung kemana harus membuang sampah dari sisa wadah kosmetik dalam rumah.
Botol Cairan Pembersih
Sampah rumah tangga yang selalu ada adalah botol bekas dari cairan pembersih. Kamu perlu memisahkan sampah ini dengan sampah rumah tangga lainnya karena termasuk limbah B3.
Cairan pembersih memiliki kandungan berbahaya dan beracun. Kamu bisa mengantarkan limbah tersebut dengan mengatur jadwal, minimal dua atau tiga minggu sekali.
Pastikan jika kamu meletakkan seluruh sampah botol cairan pembersih tersebut pada tempat yang aman. Sehingga, jauh dari jangkauan anak-anak.
Limbah B3 Detergen
Barang ini juga selalu ada dalam ruang laundry atau kamar mandi. Setiap rumah pasti memiliki detergen untuk kebutuhan mencuci pakaian setiap harinya. Namun, ada banyak bahan berbahaya dalam detergen yaitu 15 sampai 25% surefaktan, filler, aditif, dan builder.
Pengaruh penggunaan detergen adalah lingkungan jadi tercemar jika busa begitu saja kamu buang melalui saluran air. Padahal, busa detergen sangat sulit hilang, sehingga juga membuat kontak antara udara dan air menjadi terbatas.
Dalam kondisi tersebut, maka banyak organisme dalam air mati karena kurangnya pasokan oksigen. Sedangkan bahan surfaktan dalam detergen akan membuat kulit jadi kasar.
Botol Bekas Minyak Wangi
Banyak kalangan menggunakan minyak wangi, bahkan ada juga minyak wangi untuk bayi. Selain membuat aroma tubuh wangi, minyak wangi juga menjadi pilihan tepat untuk memperbaiki mood.
Nah, percaya atau nggak, 95% dalam minyak wangi memiliki bahan kimia petroleum. Bahan dasar ini tentu beracun.
Sekarang, kamu tahu banyak hal tentang contoh limbah B3, jenis, dan cara pengolahan nya. Mulai sekarang, ayo belajar memilah sampah untuk kesehatan sendiri.