Pengelolaan limbah industri sangat diperlukan sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab hasil kegiatan industri. Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari berbagai kegiatan industri sehingga dapat mencapai proses produksi.
Kegiatan industri merupakan salah satu cara manusia supaya bisa melangsungkan hidup sekaligus menciptakan dampak positif yaitu kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Akan tetapi, kita juga tidak dapat menutup mata dari pengaruh negatif adanya kegiatan industri yaitu sisa sampah atau residu atau limbah. Itulah mengapa sangat penting mengetahui seperti apa cara pengelolaan limbah industri yang tepat.
Apa itu limbah industri?

Limbah industri dibagi dalam dua kategori yaitu B3 dan non B3. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 pada tahun 1999 terkait pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3 merupakan sisa usaha maupun kegiatan dengan kandungan berbahaya dan beracun karena konsentrasi atau sifat dan jumlahnya, secara langsung dan tidak langsung, Sehingga bisa mencemari atau merusak lingkungan hidup. Limbah B3 juga dapat membahayakan kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Karakteristik limbah B3 atau limbah industri yaitu:
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Beracun
- Bersifat korosif
- Reaktif
- Menyebabkan infeksi
Macam-Macam Limbah Industri
Sebelum belajar pengelolaan limbah industri, ada beberapa jenis limbah industri yang wajib kamu ketahui. Semakin kamu mengetahui apa saja macam-macam limbah industri maka akan semakin mudah mengetahui Mengapa penting sekali melakukan pengelolaan terhadap limbah berikut adalah informasi yang dapat kamu simak terkait limbah industri:
1. Limbah cair industri
Limbah cair industri merupakan limbah dalam bentuk cair seperti pelarut dan mengandung zat kimia tambahan atau juga dapat berbentuk seperti larutan yang telah bercampur dengan air dan zat-zat kimia. Misalnya limbah cair industri yaitu zat pewarna pada industri tekstil.
2. Limbah padat industri
Limbah padat industri berbentuk padatan, semi padatan seperti bubur, atau lumpur. Secara garis besar,klasifikasi limbah padat industri yaitu:
Setiap pelaku industri harus punya rencana dalam pengelolaan limbah industri. Hal ini merupakan persyaratan wajib langsung dari pemerintah Indonesia. Apabila terdapat keuntungan dalam proses pengelolaan industri maka harus terdapat mekanisme pengolahan limbah supaya tidak ada lingkungan maupun makhluk hidup yang terdampak dari pencemaran limbah.
- Mudah terbakar
- Sulit terbakar
- Limbah abu atau fly ash dan bottom ash
- Lumpur
- Limbah yang dapat memperoleh penanganan daur ulang
- Limbah infeksius
- Mudah membusuk
- Limbah radioaktif
3. Limbah Gas Industri
Jenis limbah gas ini terbentuk karena suatu zat pencemar melalui udara dan dapat masuk dalam klasifikasi dua bagian yaitu gas dan partikel.
Gas merupakan bentuk limbah gas sehingga tidak dapat kamu lihat secara fisik. Gas mempunyai bau dan sifatnya beracun seperti karbondioksida, dan karbon monoksida.
Sedangkan partikel merupakan butiran halus sehingga dapat kamu lihat secara langsung. Contoh limbah industri dalam bentuk partikel yaitu asap, debu, uap air, dan kabut.
Jika berbicara tentang pengelolaan limbah industri pada sebuah pabrik atau perusahaan industri, pengendalian polusi udara sangat penting. Sehingga dapat kamu ketahui dalam dua bentuk termasuk penanggulanan emisi debu dan emisi senyawa pencemar.
Cara Pengelolaan Limbah Industri

Dalam pengelolaan limbah industri tergantung pada jenis dan karakteristik limbah itu sendiri. Teknologi yang digunakan tentunya bertujuan untuk memenuhi mutu standar supaya dapat meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan.
Pada limbah industri, umumnya terdapat empat proses pengolahan limbah sebagaimana berikut:
1. Pemisahan
Tujuan pemisahan adalah menentukan maupun mengelompokkan limbah padat. Hasilnya, supaya timbulan limbah yang akan diolah karakteristiknya homogen. Hal ini penting supaya proses pengelolaan Berjalan Lebih efisien dan lebih mudah.
Dalam pengelolaan limbah padat ini, terdapat tiga metode yang dapat kamu gunakan yaitu: metode balistik, metode gravitasi, dan metode magnetis.
Metode balistik merupakan metode pemisahan dengan tujuan akhir terdapat pengelompokan sesuai ukuran supaya lebih seragam. Ukuran berdasarkan berat dan perhitungan volume. Sedangkan metode gravitasi yaitu pemisahan menurut gaya berat limbah itu sendiri.
Sementara metode magnetis yaitu pemisahan menggunakan peralatan mekanis yang mempunyai magnet. Untuk semua bahan dengan sifat magnetis akan menempel pada peralatan sedangkan yang tidak justru akan terpisah.
Dalam metode magnetis, akan terjadi penyusutan ukuran supaya dapat mempermudah pengelolaan limbah. Sedangkan pengomposan juga dapat dilakukan terhadap limbah atau buangan apabila mudah membusuk maupun pada lumpur pabrik.
Agar hasil pengomposan bisa efektif, limbah padat terlebih dahulu harus kamu pisahkan sesuai volume atau ukuran.
2. Penimbunan terbuka
Pengolahan selanjutnya terkait limbah industri padat adalah dengan cara penimbunan terbuka. Limbah padat dibagi dalam dua jenis yaitu organik dan non organik. Untuk limbah padat organik sebaiknya dilakukan penimbunan karena akan terurai oleh berbagai organisme pengurai. Sehingga tanah menjadi subur.
3. Insinerasi
Insinerasi atau juga terkenal dengan sebutan pembakaran sampah merupakan teknologi dalam mengolah sampah menggunakan pembakaran bahan organik. Pengelolaan limbah mEindustri dengan temperatur tinggi tersebut didefinisikan untuk pengolahan termal. Tujuan insinerasi material sampah yaitu supaya dapat merubah sampah menjadi abu, gas pada sisa hasil pembakaran, partikulat, serta panas.
4. Daur ulang
Untuk limbah padat dengan sifat nonorganik, kamu bisa melakukan pemilahan. Apabila limbah padat tersebut dapat kamu proses kembali maka dapat menggunakan cara daur ulang.
Cara ini membuat barang yang tidak berguna menjadi barang baru sehingga bernilai jual tinggi dan bermanfaat. Misalnya adalah dengan membuat berbagai kerajinan barang-barang bekas.
5. Sanitary landfill
Metode pengelolaan limbah industri ini menggunakan lubang dan telah ada lapisan tanah liat maupun plastik supaya dapat mencegah pembesaran dalam tanah. Dalam proses ini nantinya akan menghasilkan gas metana sehingga dapat kamu manfaatkan untuk menghasilkan listrik.
6. Cara pengelolaan limbah industri cair
Tidak hanya limbah industri padat, limbah industri cair juga menjadi salah satu masalah besar bagi lingkungan. Sehingga membutuhkan penanganan yang tepat. Penanganan pada limbah cair sangat berbeda dengan penanganan limbah padat. Hal ini karena bentuk limbah yang berbeda.
Dalam mengelola limbah cair kamu bisa mencoba pengolahan primer yaitu dengan proses penyaringan, pengolahan awal, pengendapan, juga pengapungan. Pengolahan tersebut terbilang efektif dalam mengatasi polutan minyak maupun lemak.
Ada juga pengolahan sekunder dengan menggunakan mikroorganisme dalam menguraikan bahan. Sedangkan untuk pengolahan tersier yaitu sifatnya khusus.
Cara-cara lainnya dalam pengolahan limbah cair pada hasil pembuangan industri yaitu menggunakan desinfeksi, pengolahan limbah gas, dan pengolahan lumpur.
7. Pengelolaan limbah gas
Ada 3 cara pengelolaan limbah gas dalam bidang industri yaitu Bagaimana mengontrol emisi gas buang, Bagaimana menghilangkan materi partikulat yang ada pada udara pembuangan, dan mengelola limbah B3.
Dari seluruhnya, B3 merupakan limbah berbahaya sehingga jika tanpa ada pengolahan maka dapat menimbulkan pengaruh buruk. Pengelolaan limbah B3 merupakan salah satu cara meminimalisir dampak negatifnya melalui metode pengolahan Fisika, kimia dan biologi, juga metode pembuangan pada limbah B3 yaitu menggunakan sumur dalam atau disebut dengan sumur injeksi, Landfill, dan kolam penyimpanan.
Sekarang kamu sudah mengetahui apa saja pengelolaan limbah industri baik yang berupa limbah padat maupun cair. Cara-cara tersebut dapat kamu coba dalam meminimalisir polutan karena limbah pada sisa kegiatan industri. Tujuan utamanya adalah menjaga lingkungan tetap Lestari dan terjaga.